Rabu, 18 Maret 2009

SISTEM KARBURATOR

Persaingan motor memaksa tiap pabrikan mengembangkan teknologi baru. Misal pada sistem penyaluran bahan bakar. Dari karburator konvensional dikembangkan menjadi tipe Constant Vacum. Menyusul injeksi. “Sebenarnya bukan semata persaingan, tapi lantaran pemberlakuan Euro di negara kita,” ujar Freddyanto Basuki, Manajer Technical Service, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI). Euro, apa hubungannya? Yup! Itu karena pemberlakuaan Euro menuntut gas buang yang rendah emisi. Nah, mau tahu lebih soal ketiga model sistem karbu konvensional model skep, vakum dan injeksi? Tiap model punya kelebihan atau kekurangan. Monggo dilihat dan dibandingkan!* MODEL SKEP KONVENSIONAL Sistem bahan bakar ini disebut konvensional karena punya model yang serba mekanis. Naik-turun skep sebagai katup buka-tutup aliran udara ditarik langsung kabel gas. Hingga kini, motor keluaran terbaru pun masih banyak yang mengaplikasi tipe itu. “Boleh dibilang, karbu konvensional namun mempunyai respon lebih cepat ketimbang model vakum,” aku Freddy. Makanya mekanik motor mengandalkan model ini buat di balap. Selain respon lebih cepat, penyesuaian juga mudah dan murah. “Tetapi jangan salah lho! Jika skep terlalu cepat membuka, mesin bisa mati,” bilang Freddy lagi. Itu karena campuran udara yang masuk ke ruang bakar lebih banyak ketimbang BBM.




** VAKUM LEBIH LAMBAT


Karburator vakum dirancang untuk mengatasi kekurangan model skep. Seperti di motor sekarang, misalnya di skubek Yamaha Mio, Suzuki Spin 125 atau Honda Vario. Punya kelebihan bensin lebih irit. Makanya semua skubek aplikasi model ini. Lainnya, maksudnya keunggulan lain, meski keadaan mesin langsam dan grip gas langsung dibejek spontan hingga throttle membuka seluruhnya, mesin tidak akan mati. Namun kecepatan atau respon tidak sebagus karbu konvensional. Contoh lain ketika berkendara dalam kecepatan tinggi, grip gas langsung ditutup habis. Saat grip gas dibuka kembali ada sedikit jeda waktu mesin merespon. Itu sesuai prinsip kerja sistem model vakum. Skep alias throttle piston bekerja naik-turun sesuai tekanan yang timbul. Tidak digerakkan langsung kabel gas. Sehingga, udara yang mengalir lewat venturi tetap konstan. Vakum juga punya kelebihan lain. Emisi atau gas buang yang dihasilkan menjadi rendah. Karena campuran antara udara dan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar, lebih seimbang.
*** INJEKSI PENYEMPURNA
Semua kelebihan dan kekurangan karbu skep dan vakum disempurnakan lagi model inejksi elektronik. “Tiga syarat pembakaran sempurna, dimiliki injeksi,” ungkap Freddy. Maksudnya, peranti yang pakai sistem model semprot bukan sedot ini. Yaitu, bahan bakar serta udara dan api.“Injeksi punya emisi lebih rendah ketimbang model konvensional dan vakum,” tambah Endro Sutarno, Training Instruktur PT Astra Honda Motor (AHM). Selain itu, bahan bakar yang dihasilkan juga bisa lebih irit. Karena injeksi didukung banyak sensor dan memberi perintah ke Electronic Control Modul (ECM) untuk mengatur semprotan bensin ke ruang bakar diatur presisi dan seimbang. Ini yang bikin irit lantaran bensin tidak kaya dan miskin. Pengaruh suhu udara juga cukup sedikit. “Misal saat pagi atau di daerah dingin, mesin sulit dihidupkan. Hal itu tidak terjadi di injeksi,” tambah Endro.

Rabu, 25 Februari 2009

tak bisa lagi menyayangimu


lentuhan kidung cinta mengalun sedih
terkisar saat dulu kau sudahi aku
bagai langit runtuh hancurnya cintaku
terhipit kelutnya kepedihan batinku
mengapa sekarang kau inginkan ku lagi
akan kau toreh luka yang ke dua kali
tak mungkin ku bisa lagi menyayang mu
sementara sakitnya masih membayangi